PT Bahana TCW Investment Management menilai harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah masuk dalam kategori murah dapat dijadikan kesempatan akumulasi untuk keuntungan jangka panjang.
Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menyatakan bahwa secara teknis, IHSG telah memasuki kelebihan jual (oversold) seperti yang ditunjukkan oleh level IHSG yang anjlok lebih rendah dari proyeksi laba.
“Dengan berbagai matriks, saham boleh diyakini sudah murah. Ini dapat menjadi moment of truth bagi investor yang berani untuk mengambil posisi untuk keuntungan jangka panjang,” ujar Budi Hikmat dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pemantauan indikator, lanjut dia, IHSG saat ini telah lebih rendah ketimbang yang terjadi pada tahun 2008. Hal yang sama terjadi pada indeks SPX (The Standard & Poor Index) yang bahkan lebih dalam ketimbang IHSG.
Meski demikian, kata Budi, investor disarankan tetap waspada dengan mencermati perkembangan pasar keuangan di Amerika Serikat dan berinvestasi secara bertahap.
“Pengalaman mengajarkan bahwa krisis adalah waktu yang terbaik untuk menghasilkan uang, sekira orang punya uang menganggur dan ada keberanian,” katanya.
“Pertimbangan mengambil risiko secara terukur, jika benar investor akan bahagia. Namun jika pun keliru, seorang bisa lebih bijaksana. Terutama bagi investor muda, belajarlah untuk berani. Tak ada yang bisa menggantikan pengalaman,” kata Budi menambahkan.