Infobisnis.id – Milenial dengan persentase sebesar 34 persen, menjadi generasi yang mendominasi populasi Indonesia tahun ini. Dari jumlah tersebut, lebih dari dua pertiganya adalah lajang, dan 33 persennya berniat untuk keluar dari rumah orangtuanya.
Terutama, bagi warga Indonesia yang baru kembali dari studi di luar negeri. Seperti Anda ketahui, di luar negeri anak usia 18 tahun umumnya sudah tidak tinggal bersama orangtuanya.
Walaupun ingin tinggal secara mandiri, status lajang membuat kaum milenial ini mengesampingkan niat untuk membeli rumah. Membeli rumah memang keputusan yang baik khususnya bagi mereka yang sudah berkeluarga, dan menjadi salah satu pencapaian utama dalam hidup.
Namun bagi banyak milenial, menyewa apartemen sudah menjadi gaya hidup. Survei dari Rent.com menyebutkan, 1.000 penyewa usia 18-34 tahun mendapati bahwa hampir 8 dari 10 orang tidak berencana membeli rumah. Alasannya cukup masuk akal.
Sesuai budget.
Harga rumah yang terus naik membuat cicilan bulanannya meningkat. Jika ingin cicilan yang lebih ringan, risikonya tenor pinjamannya menjadi lebih panjang. Dengan menyewa apartemen, mereka bisa memilih sewa bulanan sesuai budget.
Tidak terikat cicilan bank.
Cicilan di kantor atau di bank membuat mereka terikat. Padahal, kaum milenial cenderung hanya bertahan dua atau tiga tahun saja di kantor yang sama. Apabila terikat dengan cicilan di kantor, mereka terpaksa melepaskan peluang pekerjaan impian di perusahaan lain.
Bisa memilih lokasi dekat kantor, yang tentunya akan menghemat tenaga, waktu, dan uang. Tinggal di tempat kos premium mungkin juga menjadi pilihan yang bagus, tetapi dengan fasilitas yang tidak selengkap di apartemen. Selain itu pemilik rumah umumnya memberikan sejumlah aturan dan batasan.
Pindah kapan saja.
Jika menyewa apartemen, mereka bisa pindah ke tempat lain ketika sudah bosan atau menemukan tempat baru yang lebih baik. Bayangkan pula bila rumah yang mereka beli ternyata berada di kawasan berpotensi banjir seperti sekarang.
Ada kerusakan? Serahkan pada pengelola.
Atap bocor, keran mampet, ruangan berantakan selepas acara makan-makan, mereka tinggal mengontak pengelola apartemen. Bagi milenial yang waktunya sudah tersita untuk pekerjaan, mendapati rumah sudah dalam kondisi beres akan sangat membantu.
LOKASI STRATEGIS
Dengan kesibukan yang semakin meningkat, kaum muda memang membutuhkan tempat tinggal yang strategis dan serba praktis. Mereka cukup mengandalkan aplikasi seperti Flokq.com untuk menemukan apartemen sesuai kebutuhannya. Melalui penyedia layanan coliving space ini calon penyewa dapat memilih apartemen sesuai kriteria –entah itu lokasi, fasilitas, biaya sewa, bahkan teman satu flat (flatmates).
Flokq.com didirikan oleh Anand Janardhanan di Jakarta, Indonesia, pada Agustus 2019. Layanan ini berawal dari keinginan untuk membuat warga Jakarta merasa betah tinggal di kota dengan segala rutinitasnya yang padat. Layanan ini membantu menyediakan tempat tinggal yang terjangkau di area-area strategis tanpa harus memberatkan tabungan.
“Menurut kami mengeluarkan puluhan juta rupiah hanya untuk tinggal di apartemen selama beberapa bulan sepertinya tidak begitu adil. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan ini dan terjun langsung untuk mengatasi stereotypes dari berbagi tempat tinggal,” kata Anand yang juga bertindak sebagai CEO Flokq.com.
Platform Flokq.com berfokus pada tiga hal: penginapan terjangkau dan nyaman, kemampuan untuk terhubung dengan orang-orang yang punya minat sama, dan memperbaiki masalah perumahan kota. Layanannya meliputi pencarian kriteria hunian seperti keterjangkauan, fleksibilitas, kenyamanan, komunitas, bahkan flatmates dengan minat dan gaya hidup yang sama.
Dengan target pasar didominasi para profesional muda, anggota komunitas Flokq.com saat ini berasal dari kurang lebih 25 negara. Sebagian besar dari mereka bekerja di kawasan bisnis Jakarta, seperti SCBD, Setiabudi, Tebet, Kuningan, dan Menteng.
Sebagian besar apartemen yang disediakan Flokq.com terletak di kawasan bisnis tersebut, seperti Apartemen Senopati, Apartemen Taman Rasuna, Taman Sari Semanggi, Casa Grande Residence, FX Residence, Setiabudi Sky Garden, hingga District 8 SCBD.
“Member kami mendapatkan apartemen pribadi, atau kamar apartemen coliving di lokasi premium. Setiap apartemen sudah berperabot lengkap. Pilih apartemen yang sesuai kebutuhan, dengan area penting untuk kebutuhan mendasar hingga area premium seperti balkon pribadi untuk menikmati senja setelah hari yang panjang dan melelahkan. Percayalah, kami tidak akan menyewakan tempat yang kami sendiri tidak ingin tinggali,” tambah Anand.
Lokasi yang strategis ini dengan sendirinya meningkatkan kualitas hidup warga karena berkurangnya waktu yang terbuang saat menempuh perjalanan. Makin banyak orang memilih untuk tinggal di daerah pusat, sehingga secara tak langsung juga mengurangi jumlah karbon dan emisi yang disebabkan oleh penggunaan alat transportasi seperti mobil atau motor.
FLEKSIBEL DAN TERJANGKAU
Kompleksnya permasalahan hunian di Jakarta juga mendorong Flokq.com untuk memberikan berbagai kemudahan lain bagi para Flokqers (sebutan untuk para member Flokq.com), seperti:
Sewa bulanan yang terjangkau mulai Rp 3,9 juta, sehingga penyewa dapat memilih sesuai kebutuhan dan budget. Tarif kamar yang disediakan adalah harga all-in, mulai biaya sewa, listrik, internet, hingga laundry.
Akan ada layanan pembersihan rutin, penggantian seprai, dan kebutuhan penting seperti air minum, dan perlengkapan sejenisnya. Selain itu, penyewa juga dapat menggunakan fasilitas apartemen seperti gym dan kolam renang.
Hal ini berarti pemain properti seperti Flokq.com tidak hanya memberikan pilihan tempat tinggal yang terjangkau, tetapi juga menyediakan jenis kelas apartemen berlayanan di pasar. Bagi pemilik properti, hal ini tentu menghasilkan imbal balik yang signifikan.
Flokq.com menerapkan pembayaran bulanan yang fleksibel. Pengguna bisa membayar satu bulan sewa dan satu bulan deposit pada saat pindah. Jika tidak puas, penyewa selalu dapat pindah ke apartemen yang lain. Member juga bisa pindah apartemen setiap tiga bulan atau meninggalkan keanggotaan, tetapi dengan risiko terkena pinalti minimal apabila harus pindah kota.
Fleksibilitas dan keterjangkauan itu membuat tingkat okupansi apartemen yang menjadi mitra layanan ini menjadi cukup tinggi. Flokq.com berhasil menghidupkan kembali industri apartemen dengan memberikan hasil yang lebih konsisten bagi pemilik, yang sebelumnya 47% kosong. Bukankah hal ini memberikan kontribusi yang sangat berarti pada ekonomi?
Terakhir, Flokq.com juga menciptakan lingkungan kehidupan di apartemen yang ramah. Flokqers akan dibantu menjalani proses pencocokan untuk menemukan flatmates sesuai kebutuhan masing-masing.
“Kami tahu bahwa setiap anggota memiliki pandangan yang berbeda mengenai keleluasaan pribadi. Meskipun harus berbagi dapur atau ruang tengah, setiap anggota punya kamar tidur pribadi,” kata Anand.
Untuk memudahkan sesama pengguna untuk berkomunikasi atau menghubungi pengelola, tersedia aplikasi Flokq yang bisa diakses kapan saja. Secara rutin, Flokq.com juga mengadakan acara-acara bersama komunitas agar Flokqers dapat saling bersenang-senang, berbagi, atau berolahraga bersama.
Saat ini, Flokq.com bekerja sama dengan perusahaan listing seperti Jendela360 untuk menawarkan kamar yang tersedia. Selain itu, juga telah mengembangkan kerja sama dengan beberapa perusahaan mitra, F&B, dan busana. Ke depan, Flokq.com akan bekerja dengan lebih banyak perusahaan untuk memperkenalkan konsep coliving di Indonesia.