Penyebaran virus corona ke Afrika sub-Sahara akan memukul keras pertumbuhan ekonomi di kawasan itu, dengan gangguan langsung terhadap mata pencaharian masyarakat, kondisi finansial yang lebih ketat, berkurangnya perdagangan dan investasi, dan penurunan tajam harga komoditas, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam sebuah unggahan di situs IMF, para pejabat tinggi di Departemen Afrika IMF mengatakan mereka telah menerima permintaan untuk pembiayaan darurat dari lebih dari 20 negara di kawasan itu dan memperkirakan setidaknya 10 negara segera mengajukan permohonan serupa.
Pada Selasa (24/5), IMF mengumumkan bahwa Ghana telah meminta pinjaman darurat cepat-dicairkan untuk memerangi pandemi virus corona.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada Senin (23/3) mengatakan sekitar 80 negara telah meminta pinjaman untuk fasilitas darurat, di mana sekitar 50 miliar dolar AS tersedia, dengan setidaknya 20 permintaan lain akan diajukan.
“Di seluruh kawasan, pertumbuhan akan terpukul keras. Persisnya betapa keras masih sulit untuk dikatakan. Tetapi jelas bahwa perkiraan pertumbuhan kami dalam prospek regional April akan jauh lebih rendah,” tulis Direktur Departemen Afrika IMF Abebe Aemro Selassie, dan Kepala Misi IMF untuk Sierra Leone Karen Ongley dalam unggahan itu.