Sinergi kebijakan kembali menjadi kunci untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk memitigasi risiko dampak merebaknya COVID-19 terhadap perekonomian jangka pendek.
Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait berkomitmen akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk memonitor dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
“Kami melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik 2020 akan tertahan akibat meluasnya COVID-19.” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2019 yang diluncur di Jakarta, Senin.
Peluncuran buku yang mengangkat tema “Sinergi, Transformasi, dan Inovasi: Menuju Indonesia Maju” itu dilakukan secara digital untuk memitigasi risiko penyebaran COVID-19.
Perry memprakirakan perekonomian Indonesia kembali meningkat pada 2021 dan menguat dalam jangka menengah. Prospek tersebut ditopang oleh tiga elemen penting yakni Sinergi, Transformasi, dan Inovasi.
Dikatakannya, dinamika perekonomian 2019 mengangkat tiga elemen strategis untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi, yakni sinergi, transformasi, dan inovasi.
Sinergi kebijakan BI, pemerintah, dan otoritas terkait akan terus diperkuat dan menjadi unsur sangat penting untuk menjaga ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.