Infobisnis.id – Zendmoney, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang remitansi berbasis teknologi dan beroperasi di bawah izin Bank Indonesia, telah secara aktif memenuhi kebutuhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam usaha ekspor dan impor mereka dan pengguna jasa Zendmoney di luar negeri dengan menyediakan fasilitas pengiriman uang yang aman, cepat dan lebih terjangkau.
Data Bank Indonesia menunjukkan, jasa remitansi di Indonesia secara berkelanjutan dan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, dimana penerimaan devisa dari PMI di luar negeri mencatat kenaikan sebesar 25,22% di tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau bernilai US$ 10,971 miliar yang setara dengan Rp153,6 triliun.
Metode konvensional mendominasi sektor remitansi, dimana hal ini mendorong Zendmoney untuk mengoptimalisasi teknologi dan mengunakan inovasi digital untuk menghasilkan remitansi berbasis teknologi yang cepat, lebih terjangkau dan aman untuk memudahkan PMI dan UKM.
Bong Defendy, CEO dan Co-Founder Zendmoney mengatakan, “Di tengah kondisi pandemi saat ini, kebutuhan akan layanan transfer dana yang cepat, lebih terjangkau dan aman menjadi lebih krusial, terutama bagi para PMI yang sedang berada diluar negeri dan teman-teman UKM.”
“Dengan semangat ingin membantu dan memudahkan para PMI, Zendmoney hadir sebagai usaha remitansi berbasis teknologi yang dapat memudahkan teman teman PMI yang ingin mengirimkan uang bagi sanak saudara yang ada di Tanah Air, juga teman-teman dari sektor UKM untuk usaha mereka, agar dapat merasa tenang dan dapat mengirimkan dana dengan cepat tanpa perlu menunggu berhari hari, karena sistem Zendmoney bekerja secara realtime dan flat fee,” tambahnya.
Di tengah situasi pandemi saat ini, dimana nilai tukar valuta asing sangat tidak menentu, kerap memberi dampak kurang baik terhadap pengguna remitansi, karena adanya kenaikan tarif pengiriman yang dibebankan oleh layanan pengiriman uang baik dari dalam maupun luar negeri.
Memahami situasi sulit saat ini, Zendmoney mengambil langkah yang berbeda dengan konsisten memberikan biaya pengiriman dengan pendekatan flat fee sehingga terjangkau bagi semua pengguna.
“Flat fee merupakan salah satu poin pembeda kami dengan yang lain. Kebanyakan jasa remitansi konvensional menerapkan tarif transfer dana berdasarkan persentase dari nilai yang dikirim, Zendmoney menerapkan tarif flat fee, karena paham bahwa kebanyakan pengguna kami merupakan para PMI dan UKM yang mungkin akan terbeban dengan biaya transfer yang berdasarkan persentase nilai dana yang ditransfer,” urai Bong Defendy.
Usaha Kecil Menengah (UKM) juga merupakan sektor penguna Zendmoney sejalan dengan visi Zendmoney dalam mendukung UKM. Dengan semakin berkembangnya sektor manufaktur di Indonesia, Zendmoney hadir untuk memenuhi kebutuhan layanan remitansi yang dapat membantu proses ekspor dan impor oleh para UKM di Indonesia.
“Saat ini kami sedang mencoba mengembangkan layanan bagi para teman teman UKM di Indonesia agar bisa mendapatkan jasa layanan remitansi yang lebih terjangkau dan juga cepat sehingga bisa membantu usaha mereka. Kami juga sedang berusaha untuk membuka koridor baru agar bisa membantu teman teman TKI di negara lain, dan juga mengembangkan model bisnis untuk remitansi outbond,” tutupnya.