Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan berada pada kisaran 6,6 persen-7,1 persen yang salah satunya didukung oleh besarnya stimulus fiskal dari pemerintah.
“Pertumbuhan ekonomi 2021 akan meningkat tinggi, mencapai sekitar 6,6-7,1 persen, karena pengaruh besarnya stimulus fiskal pemerintah sekitar 3,1-4 persen terhadap PDB,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam rapat kerja virtual dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis.
Perry mengatakan peningkatan defisit fiskal itu dapat mendorong peningkatan belanja yang dibutuhkan untuk menggerakkan kinerja perekonomian.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh kemajuan dari program restrukturisasi kredit dan dunia usaha, serta dampak penundaan ekspansi moneter pada 2020 untuk pemulihan ekonomi dari COVID-19.
“Peningkatan pertumbuhan ekonomi global juga dapat mendorong ekspor Indonesia,” tambah Perry.
Ia menambahkan kinerja perekonomian pada 2021 juga akan didukung oleh dorongan investasi asing maupun dalam negeri karena adanya implementasi reformasi struktural, termasuk Omnibus Law.
Dalam kesempatan ini, Perry juga memaparkan proyeksi tingkat inflasi pada 2021 yang terkendali pada kisaran sasaran tiga persen plus minus satu persen.