Kuncinya hanya satu, go digital dan mau belajar hal baru di dunia digital ini. Rayi yang menjadi salah satu pembicara pada webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021) menjelaskan, dulu jika kita ingin masuk ke dalam platform streaming atau menjual CD (compact disc) ke toko hanya bisa dilakukan perusahaan besar.
Tapi kini sudah banyak agregator musik yang memungkinkan kita untuk dinaungi perusahaan label rekaman. Juga memasukan musik kita ke aplikasi pemutar music seperti Spotify, Joox dan lainnya. Bahkan di YouTube kita bisa mengunggah sendiri karya-karya.
“Batasan-batasan yang dahulu ada bahkan sekarang jarak tidak menjadi masalah untuk melakukan kolaborasi, tidak hanya di musik ya namun bidang apapun,” ungkapnya.
Kita dapat terkoneksi dengan siapapun, dari belahan dunia manapun untuk berkarya positif. Untuk hal yang komplek seperti karya dengan perlengkapan dan perangkat rekaman tidak semua orang punya perangkat tersebut, tidak semua juga tahu cara pengoperasian seperti apa. Namun sekarang lebih mudah belajar karena apapun bisa dicari di YouTube.
“YouTube memang dapat menolong saya suka tiba-tiba ingin mencari suara apa, saya tinggal buka buka YouTube aja untuk mencari. Banyak tutorial dan kursus gratis di Youtube,” tambahnya.
Rayi juga terus membangkitkan optimisme untuk orang-orang yang pengetahuannya tidak secanggih itu dan belum punya perlengkapan mumpuni. Bukan berarti tidak bisa tetap aktif dan menunjukkan bakat kita dalam bidang apapun.
Pelantun hits ‘Dekat di Hati’ itu mengatakan kini banyak talenta yang dilihat atau ditemukan lewat media sosial. Jika dulu seseorang harus mengikuti ajang pencarian bakat terlebih dahulu. Sekarang kita bisa menunjukkan bakat lewat apa saja. Misalkan TikTok begitu banyak talenta yang kini menjadi viral dan terkenal karena membuat konten di dalamnya. Akhirnya menjadi dilirik produser, pencari bakat dan bisa menciptakan peluang bahkan pekerjaan baru.
“Kita rugi kalau hanya hanya menjadi konsumen saja, padahal kita dapat berkarya membuka peluang di hidup kita sendiri. Jadi sekarang kalau mau cari kerja tidak perlu melamar kerja seperti dulu tapi sekarang dari bakat-bakat kita itu juga kita sebenarnya bisa bikin platform sendiri yang bahkan tidak perlu izin orang lain kita bisa bikin sekreatif mungkin. Banyak kejadian orang-orang yang dapat pekerjaan dan kesempatan justru karena ditengok oleh orang yang melihat karya mereka di media sosial,” jelas Rayi.
Rayi berharap, semoga Indonesia semakin maju dan cakap digital, sehingga dapat memanfaatkan setiap keadaan. Seperti saat kita ketika Covid-19 meningkat dan sekarang akan melakukan pembatasan kembali. Daripada hanya bengong dan menganggur di rumah.
“Mari kita berkarya positif, kita dapat kasih tunjuk ke dunia bahwa Indonesia orangnya itu kreatif dan juga cakap digital,” ungkapnya semangat.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Al Akbar Rahmadillah (Sobat Cyber), Fakhrullah Maulana dan Rifky Indrawan (Relawan TIK) serta Steve Pattinawa (Cameo Project).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.