Usaha kecil yang menjadi penopang ekonomi rakyat, ekonomi negara kita. UMKM sekarang sedang berada di titik adaptasi, pandemi membuat mereka harus berpikir ulang, harus belajar lagi untuk sesuatu hal yang baru yaitu masuk dalam dunia digital.
Hal tersebut disampaikan Sari Hutagalung, Direktur Koperasi Nasari yang menjadi Key Opinion Leader dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021).
Sari sudah 10 tahun menggeluti dunia UMKM dan melihat sendiri bagaimana kini semua sektor usaha harus sama sama berjuang. Sari dan tim di Koperasi Nasari kini sibuk membina pelaku UMKM di seluruh supaya masuk ke dalam era digital dengan sebuah keyakinan.
“Tujuannya satu supaya mereka masih tetap masih bisa bergerak, tidak mati usahanya. Mereka yang berjualan mereka yang punya toko di bidang fashion seperti jualan baju, kalau enggak masuk dunia digital entah bagaimana nasibnya,” tuturnya.
Pembinaan bagaimana mereka bermedia sosial, membuat konten membuat foto produk yang bagus berinteraksi dengan pembeli online dan lainnya. Selain membina untuk masuk digital, mereka juga membantu dalam urusan permodalan.
Sari mengaku menyasar usaha yang berbadan kecil, mereka yang tidak punya toko di gedung atau ruko. Mereka hanya ada kios-kios kecil bahkan usaha di rumah yang sangat kecil, tapi usaha mereka berjalan. Usaha mereka dapat menghidupi beberapa masyarakat, paling tidak untuk menghidupi keluarga mereka sendiri.
Walaupun kecil tapi mereka punya pasar, mereka punya ide dan mereka punya produknya. Memang bisa dibanggakan bisa dipasarkan. Pastinya apa yang mereka lakukan ini sebagai penggerak ekonomi di wilayah mereka bahkan sampai ke daerah-daerah besar kota atau kabupatennya. Walaupun terkaget kaget namun para pelaku UMKM cukup antusias untuk beradaptasi di dunia digital.
“Saya merasa apa yang saya lakukan itu memang kecil, bagi orang kecil karena kita permodalan aja mungkin nggak sampai ratusan juta atau miliaran. Tapi bagi saya sekecil apapun yang kita lakukan untuk orang lain pasti akan bermanfaat dan berdampak untuk kita sendiri. Atau banyak nilai yang bisa kita dapat dari situ,” ungkapnya.
Dalam soal budaya, Dari juga tidak ketinggalan turut melestarikan budaya ke digital. Kami juga memberikan wadah untuk mereka bisa mempopulerkan budaya mereka melalui digital yakni video YouTube. Seperti di Sumatera ada songket. Jadi bagaimana mereka dapat menceritakan apa itu songket? Bagaimana membuatnya dan bagaimana mereka bisa hidup dari berjualan songket dari turun-temurun itu semua dibuatkan YouTube?
Sari berpesan, generasi muda untuk memiliki usaha karena di dunia digital sangat besar peluangnya jika tidak mempunyai produk sendiri bisa menjual produk orang lain tapi tetap mengandalkan skill dari diri sendiri bagaimana membuat cerita mengenai produk tersebut atau membuat konten menarik.
“Perbanyak teman yang positif di dunia maya bangun jaringan pertemanan seluas-luasnya. Berkumpul dengan para entrepreneur dan ikuti wadah-wadah pembinaan karena dari situ akan terbuka jalan untuk meluaskan usaha,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021) juga menghadirkan pembicara Muhammad Miftahun Nadzir (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Golda Siregar (Power Character), Leili Kurnia (Politeknik LP3I), dan Fikri Muhammad Hakim (Senior Manager Safety).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.