Transformasi digital telah membawa perubahan pada interaksi sosial yang kini telah berpindah dari pertemuan tatap muka menjadi virtual di ruang digital lewat media sosial. Tata krama maupun sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain tetap harus dijaga, karena di ruang digital setiap orang harus mengingat bahwa sedang berinteraksi dengan manusia yang memiliki rasa dan karsa.
“Etiquette atau kependekan dari network etiquette diperlukan setiap pengguna internet saat berinteraksi di ruang digital,” sebut Vivi Andriyani, Marcomm & Promotion Specialist saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (16/9/2021)
Vivi pun mengajak masyarakat digital untuk mengingat keberadaan orang lain, karena meskipun tidak bertemu langsung saat ada di ruang digital setiap orang di dalamnya tetap berhadapan dengan manusia yang memiliki perasaan, bukannya robot atau mesin. Begitu pun saat mengunggah sesuatu, setiap orang perlu berhati-hati dengan informasi yang sifatnya pribadi. Misalnya berupa informasi yang sensitif mengandung SARA sebaiknya tidak diunggah di media sosial.
Interaksi di internet sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan kehidupan sosial di dunia nyata, norma dan etika yang sama juga berlaku saat seseorang ada di dunia digital. Hal ini termasuk dalam penggunaan bahasa yang sopan. Untuk menghindari penipuan dan tindak kejahatan, setiap individu juga perlu berhati-hati dengan akun yang tidak dikenal. Karena di internet seseorang bisa menjadi siapa saja, anonimitas merupakan hal yang harus diwaspadai di ruang digital.
Mengenai hoaks atau penyebaran berita palsu serta ujaran kebencian yang telah diatur di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) diharapkan pengguna juga membiasakan diri agar tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
Agar lebih yakin, sebaiknya cek dan ricek kembali informasi apapun yang beredar di internet. Perlu adanya budaya digital yang baik, yakni hanya membagikan informasi penting dan bermanfaat saja.
“Ketahui kebiasaan orang-orang produktif. Biasanya mereka mempunyai prioritas, tahu kapan waktunya istirahat, fokus kepada kebahagiaan, dan memiliki tidur yang berkualitas,” ujar Vivi lagi.
Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Pringgo Aryo, Produser dan Komposer Musik, Elvira Fitri, Student Affairs & Career Development Specialist, dan Ana Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm.