UMKM diharapkan go digital, teknologi yang dapat digunakan yaitu cloud computing, penyimpanan data bisnis di Gmail, dropbox one drive yang memberikan kemudahan dalam pengakses data di mana saja, kapan saja dengan berbagai perangkat.
Tetty Kadi aktris senior yang sekarang aktif di pemerintahan dan organisasi masyarakat ini mengatakan, teknologi untuk memudahkan para pebisnis online untuk memantau stok produk, pengaturan sistem jarak jauh, memantau pemakaian listrik, gas, air sudah layaknya pabrik mini semua sudah diatur sistem.
Menurutnya, yang tidak kalah penting sekarang ialah media sosial. Pelaku bisnis UMKM percaya media sosial membantu menemukan dan mempertahankan lebih banyak pelanggan setia. Meningkatkan keterikatan emosional antara bisnis dan pelanggan.
“Sebaiknya UMKM juga punya website sangat penting sebagai informasi profil bisnis untuk legitimasi bisnis UMKM di hadapan para konsumen untuk memutuskan membeli produk atau layanan,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).
Urusan untuk mengatur keuangan juga kini sudah dihadirkan para aplikasi menjadi lebih efisien dan akurat adalah membayar tagihan supplier kebutuhan inventaris.
Go digital berguna agar UMKM yabg digunakan penggerak ekonomi rakyat juga Penghargaan produk-produk lokal bangsa karena pasar terbuka lebar. Ditambah kemudahan mengakses segala macam informasi. Namun, UMKM di Indonesia masih banyak kelemahan yakni terpengaruh dengan budaya asing sehingga selalu mengikuti tren bukannya menciptakan tren.
Ancaman UMKM juga krisis ekonomi global dan ketidakpastian pandemi Covid-19. Membuat pembatasan kapasitas di tempat umum dan sosial. Tantangan dari UMKM ini banjir produk asing terutama dari China juga bisnis online dari perusahaan besar dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang masih kurang.
“Oleh karena itu yang generasi muda harus meningkatkan skill untuk mengikuti segala perubahan di dalam dunia mereka,” jelasnya.
Pengemasan produk juga masih harus ditingkatkan juga kurang promosi serta sosialisasi digital di masyarakat yang belum terbiasa dengan perangkat digital. Padahal kesempatannya terbuka lebar di era industri 4.0 dengan kekuatan jaringan internet seluruh Indonesia dan berkembangnya multimedia.
Webinar juga menghadirkan pembicara Ryzki Hawadi (CEO Attention Indonesia), Indra Ilham Riadi, (pakar marketing digital), Yoseph Hendrik (Dosen Sekolah Tinggi Tarakanita), dan Benito sebagai Key Opinion Leader.