Di ruang digital yang sangat tak terbatas ini memungkinkan siapapun untuk merekayasa pikiran kita untuk keuntungan mereka. Kita sebagai pengguna media digital, jangan mudah terpengaruh. Kita harus lebih pintar daripada mereka yang ingin memperdaya kita.
Ismita Saputri, Founder Kaizen Room berbagi tips, agar tidak mudah terpengaruh kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan saat berada di ruang digital. Bukan hanya itu untuk perangkat digital kita pun kita harus selalu waspada terkait menyimpan perangkat digital dengan baik dan benar. Menggunakan kode untuk membukanya sehingga saat kita tinggalkan tidak dapat diakses oleh orang lain.
Pastinya untuk menambah kecakapan kita dalam keamanan digital harus meningkatkan pengetahuan terkait data apa yang perlu dilindungi dan konten apa yang kita konsumsi.
“Pengetahuan itu juga terkait dengan bagaimana cara melindungi password, pin kode OTP. Itu sudah menjadi hal wajib yang kita jaga yang tidak bisa kita bagikan kepada siapapun. Juga harus tahu data otentifikasi Itu harus disimpan di mana agar aman,” ujarnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/10/2021).
Kembangkan cara berpikir kritis dan tidak mudah percaya sebelum melihat bukti. Hal ini termasuk bagian dari memilih konten agar kita tidak menjadi warga digital yang sembarangan dalam menerima informasi lalu membagikannnya. Minimal untuk diri kita sendiri agar tidak terpapar hoaks, selalu percaya setiap informasi yang memang jelas berasal dari mana dan sumber terpercaya jika tidak sebaiknya diabaikan saja.
“Etika digital juga mengajarkan konten apa saja yang layak untuk dibagikan sekalipun informasi tersebut valid. Tetapi tidak harus kita bagikan jika memang tidak terlalu penting untuk orang mengetahuinya,” tuturnya.
Budayakan kebiasaan membaca, sangat penting untuk lebih memahami apa isi dari informasi hingga ketentuan-ketentuan untuk keamanan digital kita. Jangan pernah malas membaca apalagi hanya sekedar judulnya saja bukan isinya dan parahnya dibagikan itu yang paling harus dihindari.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Byarlina Gyamitri (Konsultan SDM), Mario Debus (Relawan TIK Indonesia), Arya Shani Pradana (Owner Workspace Tekape), dan Aflahandita sebagai Key Opinion Leader.