Budaya adalah kebiasaan yang membentuk cara masyarakat berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat. Budaya digital adalah budaya yang dibentuk oleh kemuncilan dan penggunaan teknologi digital.
Budaya digital di masyarakat Indonesia sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat indonesia menggunakannya untuk hibungan pribadi, komunikasi, pekerjaan, penelitian, dan hiburan.
“Kehidupan sehari-hari kita sekarang ini banyak tergantung dengan teknologi. Banyak aktivitas kita sehari-hari yang berhubungan dengan budaya digital, seperti perbankan, media sosial, hiburan, e-commerce, transportasi, dan pendidikan,” tutur Katherine Jioe, owner dari Organicrush dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021).
Ia mengatakan, budaya digital layaknya budaya sehari-hari. Ketika beraktivitas secara online tersebut, kita perlu memegang prinsip dasarnya dengan menggunakan budaya Indonesia, yaitu demokrasi dan toleransi. Kedua budaya tersebut harus dikembangkan di ruang digital.
Budaya demokrasi di ruang digital, kita turut berperan aktif dalam membentuk, menyebarkan, dan mentrasformasi berbagai informasi. Namun, dalam membentuk dan menyampaikan informasi harus berdasarkan fakta, bukan berupa hoaks atau karangan.
Selain itu, biasakan untuk check dan recheck terkait informasi yang kita dapatkan dari internet atau media sosial. Budaya digital toleransi perlu diterapkan di ruang digital. Sebab, di ruang digital kita berinteraksi dengan pengguna yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kita harus menjaga dan membangun persaudaraan dan persatuan tersebut. Jangan sampai perbedaan pendapat memecah persatuan yang ada.
“Kita harus selalu ingat untuk mendidik diri sendiri ketika menggunakan media digital. Karena pendidikan yang baik akan mengarahkan kita untuk membuat pilihan secara bijak,” tuturnya.
Katherine menyampaikan, kita perlu berbudaya digital dengan bijak. Meski bukan hal yang mudah dan memiliki banyak tantangan, kita perlu memiliki komitmen yang kuat dari masing-masing individu dalam membangunnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Wijaya Kusuma (Ketua RTIK Kabupaten Subang), Tetty Kadi (DPR RI 2009-2014), Yoseph Hendrik (Dosen Informasi & Teknologi Sekolah Tinggi Tarakanita), dan Lady Kjaernett sebagai Key Opinion Leader.