Jika berbicara mengenai berdaya dengan digital ini, untuk mengikuti perkembangan zaman. Ketika kita ingin belajar, mengikuti perkembangan zaman. Sekecil apapun yang kita pelajari itu akan merubah hal yang kita jalani.
Istilah literasi merujuk pada kemampuan pengetahuan, keterampilan seseorang memaknai huruf yang didalamnya ada kemampuan membaca, menulis, berbahasa yang baik terampil mengucapkan dan dalam bidang tertentu.
Maka jika kini kita banyak membahas soal literasi digital yakni kemampuan dan wawasan seseorang dalam aspek pemanfaatan teknologi digital sebagai alat komunikasi evaluasi informasi dengan bijak dan cerdas serta cermat. Dalam mensikapi perkembangan teknologi dan perubahan zaman menuju masyarakat yang melek intelektual.
Ketika orang mengikuti perkembangan zaman, mengikuti sesuatu hal yang baru Sebenarnya dia mengarah pada perubahan zaman. Misalkan hari ini kita dituntut mau tidak mau mulai secara intelektual. Artinya ilmu pengetahuan dalam ilmu teknologi digital dan realisasinya perlu ada pendalaman.
Rudiat, Ketua Forum TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Kabupaten Bandung menjelaskan, literasi zaman dulu dari karakteristik menuju perubahan manusia terhadap hal yang baru. Misalnya manusia pertama yang menulis dengan pena yakni Nabi Idris AS, bagaimana sebuah perubahan yang ditolak oleh masyarakat. Nabi Idris yang memiliki nama asli Akhnukh ini memperlihatkan sesuatu yang baru.
Bagaimana Nabi Idris sikapi dengan bijak ke depan akan lebih maju dengan adanya perubahan peradaban yang belum terbayangkan. Maka, Nabi Idris berperan sebagai orang yang ingin menciptakan sebuah perubahan, sehingga dia bisa melihat perilaku perubahan dengan menulis, menggambar dan kepandaiannya.
“Mungkin baru saat itu Nabi Idris yang melakukan hal tersebut, namun saat itu mindset dirinya hanya ingin melakukan perubahan yang mengikuti perkembangan zaman untuk generasi selanjutnya,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/10/2021).
Perkembangan saat ini di era digital kita tidak hanya menutup pengetahuan saja tapi harus ada nilai yang lebih yang dapat dimanfaatkan. Sehingga ada tiga hal yang harus dipersiapkan yaitu digital skill komunikasi, alat perdagangan dan alat penyimpanan. Bagaimana kita sebagai para pelaku usaha atau lembaga menjadikan fasilitas media digital sebagai sarana untuk menyebarluaskan kampanyekan gerakan literasi digital. “Atau juga mengampanyekan gerakan lain yang kita miliki misalnya kita memiliki taman bacaan. Taman bacaan ini bagaimana dapat berperan untuk mengarahkan membimbing masyarakat kepada media digital,” tuturnya.
Literasi dasar sebagai kecakapan hidup masyarakat dapat menggunakan digital untuk mengembangkan ekonomi dan bisnis. Ini merupakan ilmu pengetahuan agar masyarakat melek teknologi dan dapat memanfaatkannya dengan baik di bidang ekonomi. Kini disebut dengan digital marketing, masyarakat kini dituntut untuk mampu bersaing.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Bambang Iman Santoso (CEO Neuronesia Learning Center), Iwan Kemriato (Owner yukbisniskost.com), Nindy Tri Jayanti (Entrepreneur), dan Yumna Aisyah sebagai Key Opinion Leader.