Kebiasaan masyarakat kita saat ini ialah aktif di ruang digital. Rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan internet 9 jam perhari. Sebagian besar masyarakat menggunakan internet untuk mengakses media sosial.
Media sosial adalah media daring yang memudahkan penggunanya dalam berinteraksi secara online. Ini menunjukkan bahwa perkembangan telekomunikasi berbasis IT sangat berkembang pesat.
“Internet dan media sosial bisa memiliki manfaat untuk sarana konektivitas. Di sini seseorang bisa menemukan apa saja tanpa terbatas jarak,” tutur Atib Taufik Ibnu Bahrum, Ketua MGMP Kota Depok dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021).
Lanjut Atib, manfaat lain yang dapat dirasakan pengguna internet ialah membantu pendidikan, serta mencari dan mendapatkan informasi. Internet dan media sosial turut mampu menjadi wadah bagi seseorang untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya. Namun, media sosial memiliki sisi negatif. Di mana di ruang digital banyak sekali muncul konten-konten yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan masyarakat kita.
“Adanya kepentingan-kepentingan tertentu jadi muncul konten negatif. Kepentingan dari kelompok dan individu,” ujarnya.
Konten negatif sendiri merupakan informasi bermuatan hal yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan, pencemaran nama baik, pemerasan, hoaks, pengancaman, dan konten menyesatkan lainnya yang merugikan pengguna internet.
Meski telah hadir sebelum perkembangan teknologi, dengan majunya teknologi semakin memudahkan konten negatif untuk disebarkan. Seseorang yang membuat konten negatif pun memiliki motivasi, seperti faktor ekonomi, menjatuhkan orang lain, hingga memecah belah persatuan.
Konten negatif yang sering bermunculan di media sosial yaitu hoaks, cyberbullying, dan ujaran kebencian. Untuk menghindarinya, kita harus saling menghargai satu sama lain. Di dunia nyata atau maya kita harus bisa memanusiakan manusia lain. Di balik layar tempat kita bermain media sosial tetap ada manusia yang menggerakkan.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Didno (Ketua RTIK Indramayu), Jujun Wahyudin (Wakasek Kurikulum SMAN 11 Garut), Puguh Rismadi Ismail (Instruktur Edukasi4ID), dan Maichel Kainama sebagai Key Opinion Leader.