Infobisnis.id – Kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata di Indonesia, semakin siap menyambut kunjungan wisatawan dan event KTT G20 dengan adanya tambahan akomodasi dan fasilitas dalam kawasan. Penambahan ini seiring dengan resmi dibukanya hotel bintang 5 Renaissance Bali Nusa Dua Resort pada 20 Desember lalu.
Renaissance Bali Nusa Dua Resort milik PT Royal Pasific Nusantara dibangun di lahan seluas 102.450 m2, terdiri dari 310 kamar dan suite, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain 5 meeting room seluas total 12.055 m2, restoran, 4 kolam renang tematik, pool bar, serta gym & spa.
Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Kehadiran Renaissance Bali Nusa Dua Resort sebagai akomodasi baru dalam kawasan The Nusa Dua menjadikan kami lebih siap dalam memenuhi kebutuhan akomodasi serta fasilitas kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) dalam menyambut event KTT G20 mendatang. Selain itu, hotel ini dapat menjadi alternatif akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk melakukan staycation serta aktivitas lainnya di fasilitas baru yang disediakan.”.
Dibukanya Renaissance Bali Nusa Dua Resort menambah jumlah akomodasi di kawasan The Nusa Dua menjadi 5.485 kamar serta fasilitas meeting room yang mampu menampung kurang lebih 21.000 delegasi.
General Manager Renaissance Bali Nusa Dua Resort Jeffrey Tyler mengatakan, “Kami gembira dapat melengkapi portofolio hotel dan resor Marriott Bonvoy dengan menghadirkan Renaissance Bali Nusa Dua Resort di The Nusa Dua. Hotel ini menunjukkan gaya khas kami dalam memberikan pengalaman menginap di hotel bagi wisatawan dengan memberikan petualangan penuh kejutan bernuansa lokal. Kami memilih The Nusa Dua sebagai lokasi hotel karena kawasan ini merupakan destinasi wisata yang penuh daya tarik dan sangat digemari di Bali dengan keindahan alam, kebudayaan dan sejarah yang unik.”
“Kami berharap dapat menyambut wisatawan dengan tujuan bisnis maupun liburan untuk menemukan pengalaman tak terlupakan di salah satu
lingkungan paling inspiratif di Bali, serta mengkurasi sebuah pengalaman menginap yang santai dan nyaman untuk mereka melalui desain yang unik dan pengalaman kuliner yang istimewa,“ tambah Jeffrey.
Sebagai sebuah kawasan pariwisata terintegrasi, The Nusa Dua memiliki 14 hotel bintang lima, 3 hotel bintang empat serta 3 luxury villa, dan dilengkapi dengan 2 convention center serta total kurang lebih 120 meeting room, sebuah rumah sakit bertaraf internasional, lapangan golf, teater (Devdan Show), museum (Museum Pasifika), beach club, shopping center dan Pulau Peninsula sebagai lahan terbuka yang dapat digunakan untuk berbagai event nasional maupun internasional. The Nusa Dua juga didukung oleh jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terintegrasi untuk meningkatkan pelayanan bagi pelaku wisata di The Nusa Dua meliputi layanan internet, telepon, TV, aplikasi beserta layanan lainnya. Selain itu, kawasan juga memiliki sistem keamanan dan keselamatan yang telah teruji dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan top level skala internasional.
“Saat ini kelengkapan fasilitas pendukung kawasan juga sangat siap dalam menunjang kegiatan pariwisata yang akan berlangsung di The Nusa Dua. Selain itu, sebagai green zone destination, kami pastikan seluruh tenant yang berada di kawasan The Nusa Dua dilengkapi dan menerapkan standar protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) di masa adaptasi kebiasan baru secara konsisten,“ tambah Ardita.
Sejak pandemi COVID-19 melanda hingga saat ini, kawasan The Nusa Dua terus melakukan berbagai upaya untuk memitigasi penyebaran COVID-19. Upaya tersebut diantaranya penerapan sejumlah tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan dan mewajibkan sertifikasi CHSE bagi kawasan dan tenant. Selain itu, The Nusa Dua juga telah menyelesaikan program vaksinasi COVID-19 bagi seluruh pekerja di dalam kawasan serta mendorong pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi