Pertama kalinya, PT Bumi Siak Pusako (BSP) melaksanakan survei seismik 2 dimensi (2D) di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Survei seismik 2D sepanjang 156 kilo meter ini akan menorehkan sejarah baru bagi BSP selaku Badan Usaha Milik Daerah milik Provinsi Riau yang telah diberikan konsesi 100% oleh Pemerintah Pusat untuk mengelola sendiri Wilayah Kerja (WK) Coastal Plain Pekanbaru (CPP).
BSP mulai mengelola sendiri WK CPP sejak 9 Agustus 2022, setelah 20 tahun dikelola secara bersama oleh Pertamina Hulu dalam bentuk Badan Operasi Bersama (BOB) Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu.
Kontrak Kerja Sama Perpanjangan WK CPP telah diberikan kepada BSP dan berlaku selama 20 tahun, hingga 8 Agustus 2042, dengan skema Gross Split.
Survei seismik 2D merupakan salah satu bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) dari BSP dalam mengelola WK CPP. Dalam acara Kick Off Meeting Survei Seismik 2D Area D WK CPP di Kota Dumai pada hari Rabu (11/09/2024), Manager Eksplorasi PT Bumi Siak Pusako Dudy Lastawan mengatakan, eksplorasi migas di Kabupaten Rokan Hilir mempunyai nilai yang strategis bagi BUMD Riau ini dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional.
“Meningkatkan produksi migas menjadi tujuan penting kami dalam mengelola Wilayah Kerja CPP. Eksplorasi adalah masa depan. Kami harapkan dukungan penuh dari semua pihak, khususnya dari para pemangku kepentingan di Kabupaten Rokan Hilir, agar kegiatan survei seismik yang merupakan tahap awal eksplorasi, dan sebagian kegiatannya berlangsung di atas lahan masyarakat, dapat berjalan lancar dan aman,” kata Manager Eksplorasi BSP dalam keterangan pers.
Acara Kick Off Meeting Survei Seismik 2D Area D WK CPP yang diselenggarakan di Hotel The Zuri Kota Dumai ini dihadiri oleh Perwakilan SKK Migas Jakarta Fahrur Razi, SKK Migas Sumbagut Tito Hafiz, Kabag SDA Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Burhanudin, Kabid Aset Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Azwin, Tim Eksplorasi PT BSP, dan rekanan pelaksana survei seismik.
Survei seismik 2D yang diselenggarakan oleh BSP di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir ini bertujuan untuk mendapatkan data lapisan bawah permukaan bumi. Data seismik sangat dibutuhkan untuk melanjutkan tahap eksplorasi berikutnya. Tanpa adanya eksplorasi, mustahil dapat ditemukan penemuan cadangan migas baru di Riau.
Dalam survei geofisika ini nantinya akan dilakukan perekaman data dari sejumlah sumber getar yang ditanam di bawah permukaan tanah. Survei seismik 2D tersebut akan dimulai pada pekan kedua September 2024, dengan waktu pelaksanaan diperkirakan berlangsung selama enam bulan. Pekerjaan yang membutuhkan kompetensi khusus ini akan dikerjakan oleh perusahaan rekanan BSP.
Sosialisasi
Sosialisasi mengenai kegiatan Survei Seismik 2D Area D WK CPP telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 lalu di empat wilayah kecamatan yang akan dilalui oleh lintasan survei seismik di Kabupaten Rokan Hilir. Masing-masing kecamatan tersebut adalah Tanah Putih, Bangko Pusako, Rimba Melintang, dan Pekaitan.
Para Camat, Kapolsek, Danramil (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) berserta staf pemerintahan, para kepala kepenghuluan, Badan Permusyawaratan Kepenghuluan (BPKep), serta sejumlah tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di empat kecamatan tersebut diundang hadir dalam sosialisasi tersebut.
Tahun lalu, BSP telah mengadakan sosialisasi mengenai rencana kegiatan survei seismik 2D ini kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan para pemangku kepentingan, seperti perusahaan perkebunan sawit yang sebagian lahannya akan dilintasi oleh lintasan survei seismik.
Selanjutnya, sosialisasi juga akan dilaksanakan di tingkat kepenghuluan (desa), setelah diketahui nama-nama pemilik lahan yang lahannya akan dilalui oleh lintasan seismik.
Untuk itu, kru Topografi akan memulai terlebih dahulu pengukuran lintasan survei seismik dan pemasangan patok-patok bambu berukuran panjang ± 1,5 m dan diameter ± 5 cm, dengan simbol pita berwarna merah dan biru yang diberikan kode nomor. Patok-patok bambu tersebut akan ditancapkan di lahan-lahan yang termasuk dalam lintasan survei.
Patok Bambu Jangan Dicabut
Diharapkan patok-patok bambu yang sudah terpasang itu tidak dirusak atau dicabut. Karena berdasarkan kode nomor yang ada di patok-patok tersebut, humas lapangan perusahaan didampingi oleh perangkat desa setempat akan melaksanakan pendataan bersama-sama di setiap lintasan survei seismik untuk mendata nama-nama pemilik lahannya.
Setelah terdata nama-nama para pemilik lahan, selanjutnya akan diadakan sosialisasi di kantor kepenghuluan. Acara sosialisasi tingkat kepenghuluan akan dilaksanakan di 19 kepenghuluan yang berada di dalam empat wilayah kecamatan tadi, secepatnya.
Setelah sosialiasi kepada para pemilik lahan dilakukan, tahap kegiatan seismik berikutnya adalah pemboran dangkal dan penempatan sumber getar. Hanya menggunakan peralatan bor sederhana, persis pemboran sumber air, kegiatan pemboran ini dilakukan sampai kedalaman maksimal 30 meter. Lubang yang telah dibor kemudian diisi dengan sumber getar, lalu ditutup kembali, untuk selanjutnya dilakukan perekaman data seismik.
Dalam perekaman data sesimik digunakan instrumen, geophone, kabel penerima data yang dibentangkan di atas permukaan tanah dan tersambung ke ruang komputer (labo). Perekaman data merupakan inti daripada kegiatan survei seismik. Setelah perekaman data selesai dilakukan, semua instrumen dan kabel yang terbentang di atas permukaan tanah akan digulung kembali sebagai pertanda bahwa kegiatan seismik sudah selesai dilaksanakan.
Kompensasi untuk Pemilik Lahan
Setelah kegiatan perekaman data seismik selesai, perusahaan kemudian akan memberikan kompensasi kepada pemilik lahan yang lahannya dibor seismik dan dibentangkan kabel penerima data seismik. Dana kompensasi akan dibayarkan secara langsung kepada pemilik lahan, apabila pendataan akhir kepemilikan lahan (hanya yang dilewati oleh lintasan survei seismik) telah lengkap dan valid, dengan mengacu pada aturan Pemkab Rokan Hilir.
Kegiatan teknis yang akan dilaksanakan di lapangan oleh pekerja survei seismik nantinya meliputi, antara lain: kegiatan uji parameter, pengukuran posisi GPS, pengukuran blocking, pengukuran lintasan dan pembuatan rintisan, titian dan tangga-tangga untuk memudahkan kru berjalan, pemboran dangkal dan pengisian sumber getar ke dalam lubang bor, perekaman data, dan reklamasi.
BSP mulai mengelola sendiri WK CPP sejak 9 Agustus 2022, setelah 20 tahun dikelola secara bersama oleh Pertamina Hulu dalam bentuk Badan Operasi Bersama (BOB) Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu.
Kontrak Kerja Sama Perpanjangan WK CPP telah diberikan kepada BSP dan berlaku selama 20 tahun, hingga 8 Agustus 2042, dengan skema Gross Split.
Survei seismik 2D merupakan salah satu bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) dari BSP dalam mengelola WK CPP. Dalam acara Kick Off Meeting Survei Seismik 2D Area D WK CPP di Kota Dumai pada hari Rabu (11/09/2024), Manager Eksplorasi PT Bumi Siak Pusako Dudy Lastawan mengatakan, eksplorasi migas di Kabupaten Rokan Hilir mempunyai nilai yang strategis bagi BUMD Riau ini dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional.
“Meningkatkan produksi migas menjadi tujuan penting kami dalam mengelola Wilayah Kerja CPP. Eksplorasi adalah masa depan. Kami harapkan dukungan penuh dari semua pihak, khususnya dari para pemangku kepentingan di Kabupaten Rokan Hilir, agar kegiatan survei seismik yang merupakan tahap awal eksplorasi, dan sebagian kegiatannya berlangsung di atas lahan masyarakat, dapat berjalan lancar dan aman,” kata Manager Eksplorasi BSP dalam keterangan pers.
Acara Kick Off Meeting Survei Seismik 2D Area D WK CPP yang diselenggarakan di Hotel The Zuri Kota Dumai ini dihadiri oleh Perwakilan SKK Migas Jakarta Fahrur Razi, SKK Migas Sumbagut Tito Hafiz, Kabag SDA Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Burhanudin, Kabid Aset Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Azwin, Tim Eksplorasi PT BSP, dan rekanan pelaksana survei seismik.
Survei seismik 2D yang diselenggarakan oleh BSP di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir ini bertujuan untuk mendapatkan data lapisan bawah permukaan bumi. Data seismik sangat dibutuhkan untuk melanjutkan tahap eksplorasi berikutnya. Tanpa adanya eksplorasi, mustahil dapat ditemukan penemuan cadangan migas baru di Riau.
Dalam survei geofisika ini nantinya akan dilakukan perekaman data dari sejumlah sumber getar yang ditanam di bawah permukaan tanah. Survei seismik 2D tersebut akan dimulai pada pekan kedua September 2024, dengan waktu pelaksanaan diperkirakan berlangsung selama enam bulan. Pekerjaan yang membutuhkan kompetensi khusus ini akan dikerjakan oleh perusahaan rekanan BSP.
Sosialisasi
Sosialisasi mengenai kegiatan Survei Seismik 2D Area D WK CPP telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 lalu di empat wilayah kecamatan yang akan dilalui oleh lintasan survei seismik di Kabupaten Rokan Hilir. Masing-masing kecamatan tersebut adalah Tanah Putih, Bangko Pusako, Rimba Melintang, dan Pekaitan.
Para Camat, Kapolsek, Danramil (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) berserta staf pemerintahan, para kepala kepenghuluan, Badan Permusyawaratan Kepenghuluan (BPKep), serta sejumlah tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di empat kecamatan tersebut diundang hadir dalam sosialisasi tersebut.
Tahun lalu, BSP telah mengadakan sosialisasi mengenai rencana kegiatan survei seismik 2D ini kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan para pemangku kepentingan, seperti perusahaan perkebunan sawit yang sebagian lahannya akan dilintasi oleh lintasan survei seismik.
Selanjutnya, sosialisasi juga akan dilaksanakan di tingkat kepenghuluan (desa), setelah diketahui nama-nama pemilik lahan yang lahannya akan dilalui oleh lintasan seismik.
Untuk itu, kru Topografi akan memulai terlebih dahulu pengukuran lintasan survei seismik dan pemasangan patok-patok bambu berukuran panjang ± 1,5 m dan diameter ± 5 cm, dengan simbol pita berwarna merah dan biru yang diberikan kode nomor. Patok-patok bambu tersebut akan ditancapkan di lahan-lahan yang termasuk dalam lintasan survei.
Patok Bambu Jangan Dicabut
Diharapkan patok-patok bambu yang sudah terpasang itu tidak dirusak atau dicabut. Karena berdasarkan kode nomor yang ada di patok-patok tersebut, humas lapangan perusahaan didampingi oleh perangkat desa setempat akan melaksanakan pendataan bersama-sama di setiap lintasan survei seismik untuk mendata nama-nama pemilik lahannya.
Setelah terdata nama-nama para pemilik lahan, selanjutnya akan diadakan sosialisasi di kantor kepenghuluan. Acara sosialisasi tingkat kepenghuluan akan dilaksanakan di 19 kepenghuluan yang berada di dalam empat wilayah kecamatan tadi, secepatnya.
Setelah sosialiasi kepada para pemilik lahan dilakukan, tahap kegiatan seismik berikutnya adalah pemboran dangkal dan penempatan sumber getar. Hanya menggunakan peralatan bor sederhana, persis pemboran sumber air, kegiatan pemboran ini dilakukan sampai kedalaman maksimal 30 meter. Lubang yang telah dibor kemudian diisi dengan sumber getar, lalu ditutup kembali, untuk selanjutnya dilakukan perekaman data seismik.
Dalam perekaman data sesimik digunakan instrumen, geophone, kabel penerima data yang dibentangkan di atas permukaan tanah dan tersambung ke ruang komputer (labo). Perekaman data merupakan inti daripada kegiatan survei seismik. Setelah perekaman data selesai dilakukan, semua instrumen dan kabel yang terbentang di atas permukaan tanah akan digulung kembali sebagai pertanda bahwa kegiatan seismik sudah selesai dilaksanakan.
Kompensasi untuk Pemilik Lahan
Setelah kegiatan perekaman data seismik selesai, perusahaan kemudian akan memberikan kompensasi kepada pemilik lahan yang lahannya dibor seismik dan dibentangkan kabel penerima data seismik. Dana kompensasi akan dibayarkan secara langsung kepada pemilik lahan, apabila pendataan akhir kepemilikan lahan (hanya yang dilewati oleh lintasan survei seismik) telah lengkap dan valid, dengan mengacu pada aturan Pemkab Rokan Hilir.
Kegiatan teknis yang akan dilaksanakan di lapangan oleh pekerja survei seismik nantinya meliputi, antara lain: kegiatan uji parameter, pengukuran posisi GPS, pengukuran blocking, pengukuran lintasan dan pembuatan rintisan, titian dan tangga-tangga untuk memudahkan kru berjalan, pemboran dangkal dan pengisian sumber getar ke dalam lubang bor, perekaman data, dan reklamasi.