PT Pertamina Patra Niaga mengonfirmasi adanya perubahan pola konsumsi bahan bakar setelah isu BBM oplosan mencuat beberapa waktu lalu. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyebutkan bahwa banyak pengguna Pertamax kini lebih memilih Pertalite atau Pertamax Turbo sebagai alternatif. “Mungkin karena kemarin ya, isu Pertamax itu, jadi memang orang banyak yang switching-nya antara Pertalite atau Turbo,” ungkapnya di TBBM Tanjung Gerem, Cilegon, Banten, Kamis (13/3/2025).
Menurut Heppy, mayoritas konsumen yang beralih lebih memilih Pertamax Turbo, yang memiliki nilai oktan (RON) lebih tinggi dibandingkan Pertamax. Sebagai informasi, Pertamax memiliki RON 92, Pertamax Turbo RON 98, dan Pertalite RON 90. Perubahan ini lebih dominan ke Pertamax Turbo dibandingkan Pertalite, meskipun volume total penjualannya masih lebih kecil dibandingkan BBM jenis lain.
Sejak mencuatnya isu BBM oplosan, penjualan Pertamax Turbo mengalami lonjakan signifikan hingga 30 persen. “Saat ini Pertamax Turbo sales-nya naik sekitar 30 persenan. Tapi ini masih angka fluktuatif loh ya. Lumayan sih,” tambah Heppy.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turut menyoroti pergeseran konsumsi BBM yang terjadi. Dari hasil tinjauannya di beberapa SPBU, ia menemukan adanya penurunan konsumsi Pertamax sekitar 5 persen. Salah satunya terpantau di SPBU Pertamina 34.424.09 di Gerem, Cilegon, Banten. “Di pompa bensin saya tanya, ada enggak perubahan konsumsi dari RON 90 atau Pertamax ke Pertalite yang RON 92. Memang ada pergeseran sedikit sekitar 5 persen,” kata Bahlil.
Meski mengalami pergeseran, pemerintah memastikan akan tetap menjaga stabilitas pasar BBM Pertamina. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan kualitas BBM di SPBU dengan menggandeng Balai Besar Pengujian Migas/Lemigas di bawah Ditjen Migas. Dari hasil uji kualitas, BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo dinyatakan telah memenuhi standar yang ditetapkan.
Sebagai bagian dari upaya memastikan kualitas BBM di pasaran, Pertamina telah mengambil sampel dari 2.457 SPBU dari total 7.842 SPBU di seluruh Indonesia. Proses ini melibatkan Lemigas serta lembaga independen PT Surveyor Indonesia untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif.