Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menghangat dalam beberapa pekan terakhir. Spekulasi ini merebak di berbagai platform media sejak awal Maret 2025 dan semakin santer setelah pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada 12 Maret. Meski belum ada pernyataan resmi, tanda-tanda kejelasan masih samar, sementara perhatian publik terus tertuju pada langkah Sri Mulyani selanjutnya.
Isu Menguat Pasca Pertemuan dengan Prabowo
Pada Rabu (12/3/2025), Sri Mulyani mengunggah momen kebersamaannya dengan Presiden Prabowo di akun Instagram pribadinya, @smindrawati. Dalam unggahannya, ia menulis, “Berbuka puasa bersama Presiden @prabowo di Istana Merdeka. Ngobrol santai sambil melaporkan berbagai hal. Semoga Ibadah Puasa Ramadhan Anda membawa berkah.”
Unggahan ini justru semakin memicu spekulasi. Apakah Sri Mulyani sedang berpamitan? Ataukah pertemuan itu hanya sebatas laporan rutin mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)?
Jawaban Mengambang, Spekulasi Kian Panas
Ketika awak media mencoba menggali informasi lebih lanjut di Kompleks Istana Kepresidenan pada malam harinya, Sri Mulyani hanya tersenyum ketika ditanya mengenai kabar pengunduran dirinya.
“Bu, ada info soal Ibu mundur?” tanya seorang wartawan.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tidak memberikan jawaban tegas, hanya menjawab singkat bahwa pertemuannya dengan Presiden Prabowo membahas soal APBN.
“Ya, melaporkan saja, mengenai APBN,” ujar Sri Mulyani sembari berjalan menuju mobil dinasnya.
Jawaban ini justru memicu lebih banyak pertanyaan ketimbang memberikan klarifikasi.
Efek Isu Mundurnya Sri Mulyani
Tidak hanya menimbulkan kehebohan di dunia politik, isu mundurnya Sri Mulyani juga berimbas pada pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami tekanan akibat kekhawatiran investor terhadap stabilitas ekonomi. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bahkan harus turun tangan meredam spekulasi.
“Saya pastikan tidak ada rencana reshuffle dalam waktu dekat. Isu Sri Mulyani mundur itu hanya kabar yang belum jelas kebenarannya,” tegas Dasco.
Namun, pernyataan ini masih belum cukup untuk meredam kegelisahan publik, terutama di kalangan pelaku pasar dan investor.
Rekam Jejak Sri Mulyani: Pujian dan Kritik
Sri Mulyani merupakan salah satu sosok teknokrat paling dihormati di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Keuangan berhasil menjaga stabilitas fiskal, bahkan saat menghadapi tantangan besar seperti pandemi COVID-19 dan tekanan ekonomi global.
Namun, kebijakan fiskal yang ketat juga menuai kritik, terutama dari sektor bisnis yang merasa terbebani pajak dan regulasi yang semakin kompleks. Dalam beberapa kesempatan, Sri Mulyani juga harus berhadapan dengan tekanan politik terkait kebijakan anggaran yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan politik tertentu.
Apakah Sri Mulyani Akan Pergi?
Hingga kini, teka-teki tentang masa depan Sri Mulyani di pemerintahan Prabowo masih belum terjawab. Jika ia benar-benar mundur, maka Indonesia akan kehilangan salah satu ekonom terbaiknya yang telah mengawal kebijakan fiskal selama hampir dua dekade.
Namun, jika ia bertahan, pertanyaannya adalah bagaimana ia akan menavigasi tantangan politik di era pemerintahan baru yang mungkin memiliki visi ekonomi yang berbeda.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menanggapi isu bakal mundurnya dua menteri bidang ekonomi, yakni dirinya dan Sri Mulyani. “Jadi, pertama saya tetap bekerja. Konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).
Airlangga menyebut bahwa langkah serupa juga diambil oleh Sri Mulyani. Dia memastikan bahwa Sri Mulyani tidak mundur dan saat ini sedang bekerja penuh. “Ibu Sri Mulyani saya sudah komunikasi tadi siang. Ibu juga sedang bekerja penuh. Jadi itu hoaks,” ujar Airlangga.
Sri Mulyani akhirnya buka suara mengenai isu dirinya mengundurkan diri dari kabinet Prabowo. Hal ini Sri Mulyani ungkapkan saat Konferensi Pers Hasil Lelang SUN di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (18/3/2025). “Saya tegaskan saya ada di sini, berdiri dan tidak mundur,” tegasnya.