Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri guna mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7–8 persen. Hilirisasi dianggap berperan besar dalam meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor industri.
Sepanjang kuartal I tahun 2025, investasi di sektor hilirisasi tercatat mencapai Rp136,6 triliun, naik 79,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini setara dengan 29,3 persen dari total investasi nasional, menunjukkan besarnya minat investor terhadap pengembangan industri bernilai tambah.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa hilirisasi tak hanya terfokus pada beberapa komoditas tertentu, melainkan menyasar seluruh sektor yang memiliki potensi menciptakan nilai tambah tinggi. Upaya ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
Dalam rangka menyongsong transformasi digital industri 4.0, Kemenperin juga mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri. Perubahan teknologi disebut Agus telah mengubah struktur kerja industri, sehingga kompetensi tenaga kerja juga harus ikut berkembang agar mampu bersaing di tingkat global.
Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin aktif menyelenggarakan pendidikan vokasi dan pelatihan industri berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015. BPSDMI kini membawahi 13 pendidikan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri di seluruh Indonesia.
Kepala BPSDMI, Masrokhan, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pelaku industri untuk mencetak SDM unggul. Salah satu bentuk konkret kolaborasi ini adalah kerja sama antara Politeknik ATI Makassar dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dalam program Kelas Hilirisasi bagi mahasiswa Diploma 3.
Program ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Politeknik ATI Makassar dan Yayasan IMIP Peduli, yang mewakili PT IMIP. Sebanyak 120 mahasiswa dari empat program studi akan mendapat beasiswa selama tiga tahun, sebagai bagian dari strategi membentuk talenta siap kerja di sektor hilirisasi.
PT IMIP juga akan mengirimkan dosen praktisi industri untuk mengajar langsung dan terlibat dalam penyusunan kurikulum. “Kelas hilirisasi adalah bukti nyata kepedulian kami terhadap pengembangan vokasi. Harapannya, lulusan siap terjun ke sektor hilirisasi,” ujar HR Director PT IMIP, Achmanto Mendatu.