Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar optimistis dapat membukukan laba Rp60-70 miliar pada tahun pertama beroperasi atau 2019.
“Kita optimistis mendapatkan laba bersih atau laba komprehensif itu sekitar Rp60-70 miliar pada tahun ini,” kata William dalam paparannya bertajuk “MRT Jakarta: Mengawal Keberlanjutan” di Jakarta, Rabu.
Adapun, lanjut dia, target pendapatan hingga akhir tahun ini sebesar Rp1 triliun dan pengeluaran kotor untuk biaya operasional mencapai Rp940 miliar.
William menuturkan pendapatan nontiket atau non-farebox menyumbang sebesar Rp225 miliar, sementara dari tiket atau farebox diproyeksikan sebesar Rp180 miliar hingga akhir 2019.
Dari pendapatan nontiket itu, kontribusi paling besar, yakni periklanan 55 persen, hak penamaan stasiun (naming rights) 33 persen, telekomunikasi dua persen dan retail serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) satu persen.
“Retail dan UMKM ini sifatnya layanan tambahan kepada penumpang,” katanya.