Kota Surabaya dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan. Tak heran jika banyak destinasi wisata bersejarah yang musti didatangi ketika datang ke kota Surabaya Museum House of Sampoerna dan Masjid Muhammad Cheng Ho adalah diantara dua destinasi wisata tersebut.
Kota Surabaya sejak memiliki Walikota wanita yang bernama Tri Rismaharini, banyak perubahan positif dan keren. Di periode kedua masa kepemimpiannya, Risma membawa kota ini berhasil memenangkan penghargaan sebagai kota terpopuler pada ajang The Guangzhou International Awards 2018.
Karena itu ketika mendapatkan kesempatan mengikuti acara Majapahit International Travel Fair (MITF) 2019, infobisnis langsung ingin berkunjung ke beberapa destinasi wisata di Kota Surabaya. Memang kini banyak destinasi wisata yang menarik untuk dijadikan spot berselfie ria.
Tapi kali ini infobisnis ingin berkunjung ke tempat yang penuh sejarah. Untungnya dalam famtrip MITF kali ini menjadwalkan city tour.
Ada jodoh pun tiba, famtrip yang dilakukan Jumat (3/5) ini memang sengaja ke dua tempat bersejarah. Yaitu ke Museum House of Sampoerna dan Masjid Muhammad Cheng Ho.
Aroma cengkeh dan tembakau begitu kuat langsung dirasakan ketika pertama kali menapaki kaki di halaman depan House of Sampoerna. Bagi pecinta wewangian rasa herbal pasti menikmati perjalanan penelurusan museum yang berisi sejarah berdirinya perusahaan yang dikenal dengan rokok merek Dji Sam Soe.
Gedung yang kini dijadikan museum kretek Indonesia ini terletak di jalan Taman Sampoerna 6, Surabaya. Bangunan ini berdiri dengan gaya kolonial Belanda dengan empat pilar besar yang menyangga gedung utama. Bangunan megah bergaya kolonial Belanda ini, semula digunakan sebagai panti asuhan putra yang dikelola oleh pemerintah Belanda.
Lalu, bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee pendiri Sampoerna pada tahun 1932 dan dijadikan tempat pertama produksi rokok Sampoerna. Pokonya kalau ingin napak tilas bisnis perusahaan rokok kretek ini wajib datang ke tempat yang juga open kitchen cara membuat rokok kretek.
“Ini keren. Destinasi sejarah di Surabaya sangat kuat. Banyak spot-spot foto yang bagus untuk dieksplore. Seperti House of Sampoerna. Banyak cerita dibalik sebuah pabrik rokok terkenal yang legendaris ini,” ucap Hafidh Akbar seorang vlogger yang juga ikut dalam famtrip ini.
Destinasi wisata kedua yang wajib dikunjungi adalah Masjid Muhammad Cheng Ho di jalan Gading no 2 Surabaya. Dan biasanya, selama bulan Ramadhan, masjid ini acapkali jadi tempat favorit untuk dikunjung warga maupun wisatawan.
Masjid yang namanya dilekatkan kepada Laksamana Cheng Ho ini memiliki gaya arsitektur menyerupai kelenteng, pada bagian atas bangunan yang bertingkat tiga bentuknya segi delapan dan menyerupai pagoda.
Menariknya, ada satu kesamaan yang dimiliki oleh kedua tempat tersebut. Keduanya menghadirkan banyak simbol, filosofi yang sengaja dilekatkan disetiap bangunan yang ada. Menarik kan? Kalau iya, hayoo langsung aja berkunjung ke sini.
Kemenpar dukung MITF
Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti sangat mengapresiasi upaya Dinas Pariwisata Jawa Timur menggelar famtrip untuk meramaikan gelaran MITF 2019. Menurutnya famtrip merupakan cara pintar mempromosikan pariwisata Jatim.
“Ini sangat bagus. Karena tidak bisa dipungkiri sosmed saat ini adalah cara paling efektif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat sosmed, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya impact signifikan,” kata Esthy yang juga dibenarkan Kepala Bidang Promosi Area Jawa Wawan Gunawan yang hadir di tempat acara.
Acungan jempol pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Arief menilai famtrip ini menjadi pembuktian kekuatan pariwisata Jatim, khususnya Surabaya.
Selain itu, Arief Yahya juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS. Branding, advertising, selling menjadi salah satu rumus strategi promosi pariwisata yang efektif.
“Famtrip, mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, media, itu penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya famtrip sangat berpengaruh. Mereka diajak melihat dan merasakan sendiri dahsyatnya pariwisata Jatim, khususnya Surabaya,” kata Menpar Arief Yahya.