Lombok, 17 Oktober 2019. BNI Syariah secara resmi membentuk komunitas Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Lombok. Pembentukan JES di Lombok merupakan wilayah ke-17 sejak dibentuk di Jakarta 2010 lalu.
Pembentukan JES Lombok dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram, Yance Hendra Gira; Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani; Ketua MUI NTB, Saiful Muslim; Ketua MES Mataram, Baiq Mulianah; dan Perwakilan OJK NTB, Armanda Lambardo.
Turut hadir Direktur Kepatuhan & Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi didampingi oleh Corporate Secretary BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari; Branch Manager BNI Syariah Mataram, Suryo Edhi; dan Branch Manager BNI Syariah Cakranegara, Anton Wibisono di Katamaran Resort, Lombok, Kamis (17/10).
Dalam acara ini juga diselenggarakan diskusi panel dengan tema “Tren Perbankan Syariah 2019”. Sebelum pembentukan dan peresmian JES Lombok, BNI Syariah melakukan media visit ke dua media yaitu Lombok Post dan Radar Lombok pada Rabu (16/10).

Tribuana Tunggadewi mengatakan NTB memiliki potensi besar dalam ekosistem halal, dimana lebih dari 90% penduduknya beragama Muslim. Dengan terbentuknya JES Lombok, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para jurnalis dalam memahami literasi perbankan syariah di Indonesia. Melalui jurnalis, masyarakat dapat teredukasi mengenai sistem ekonomi syariah sehingga berdampak kepada kemajuan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.
“Dalam hal ini, jurnalis mempunyai peran strategis sebagai agents of change untuk memberikan pemahaman masyarakat mengenai literasi keuangan syariah,” kata Tribuana dalam acara pembentukan JES Lombok. Tribuana berharap, anggota JES pro aktif mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dengan mempublikasikan informasi transparan, profesional, jujur, objektif, akurat dan berpihak pada kepentingan umum sesuai dengan harapan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan UMKM Kota Mataram, Yance Hendra Gira mengatakan, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada BNI Syariah atas terselenggaranya acara ini, mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai perbankan syariah sehingga diperlukan sosialisasi yang lebih intensif.
“Perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil yang menonjolkan aspek keadilan dalam bertranskasi, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, dan menghindari spekulatif. Insya Allah BNI Syariah bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan layanan transaksi keuangan melalui bank tanpa terkecuali,” kata Yance.
Pada pembentukan JES Lombok ini disepakati susunan pengurus inti sebagai berikut: Ketua : Lalu Habib Fadli dari Radar Mandalika; Sekretaris : Wahyu Prihadi dari Lombok Post; dan Bendahara : Devi Handayani dari Radar Lombok.

JES merupakan forum/komunitas wartawan yang meliput tentang ekonomi syariah dibentuk pada tanggal 6 November 2010. Tujuan dibentuknya JES adalah untuk membantu pemerintah, regulator, industri syariah, dan praktisi syariah dalam menumbuhkembangkan industri perbankan syariah melalui reportase wartawan di medianya. Diharapkan anggota JES nantinya pro aktif mensyiarkan ekonomi dan literasi keuangan syariah di Indonesia.
Hingga saat ini, BNI Syariah telah membentuk komunitas JES di 17 kota yaitu Jakarta, Bandung, Aceh, Padang, Medan, Semarang, Solo, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Makassar, Palu, Kendari, Balikpapan, Pontianak, Palembang dan Lombok.
Peduli Pasca Gempa Lombok
Sebagai institusi perbankan syariah yang menjunjung tinggi corporate value Hasanah Banking Partner, BNI Syariah tidak hanya berorientasi pada keuntungan dunia, melainkan juga memberikan kebaikan (Hasanah) untuk kehidupan akhirat (Hasanah Way). Hal ini salah satunya ditunjukkan melalui kepedulian terhadap pemulihan pasca Gempa Lombok pada Agustus 2018 lalu, dimana BNI Syariah memberikan bantuan sebesar Rp 125 juta berupa pembangunan depot air dan perlengkapan santri kepada Pondok Pesantren Al-Ikhlas di Dusun Mentigi, Lombok Utara, Kamis (17/10). BNI Syariah telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp 3 miliar dalam rangka membantu pemulihan pasca gempa Lombok.
Kinerja dan Layanan BNI Syariah
BNI Syariah sebagai bagian dari BNI Incorporated merupakan anak perusahaan BNI diawali dari Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000 kemudian statusnya meningkat (spin off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada 19 Juni 2010. Per Juni 2019, telah memiliki aset sebesar Rp 42,49 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 3,2 juta dan jaringan sebanyak 369 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia ditambah lebih dari 1.746 Syariah Channeling Office (SCO) Kantor Cabang BNI yang dapat melayani pembukaan rekening BNI Syariah.
Kinerja BNI Syariah triwulan 2 tahun 2019 mengalami pertumbuhan yang semakin positif. Laba bersih mencapai Rp 315,27 miliar atau naik 55,32 persen dari bulan Juni 2018 sebesar Rp 202,9 miliar. Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan 2 tahun 2019 yang mencapai Rp 42,49 triliun atau naik sebesar 12,5 persen year on year (yoy) dari triwulan 2 tahun 2018. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 12,39% persen (data SPS per Juni 2019 BUS-UUS).
Per Juni 2019, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp31,66 triliun, tumbuh 26,03% atau sebesar Rp6,54 triliun (yoy) dengan komposisi pembiayaan yang seimbang dimana pada triwulan II tahun 2019, segmen Konsumer dengan kontribusi sebesar Rp14,53 triliun menyumbang 45,90%, diikuti segmen Komersial sebesar Rp9,14 triliun (28,88%), segmen Kecil dan Menengah Rp5,94 triliun (18,77%), segmen Mikro Rp1,69 triliun (5,34%), dan Hasanah Card Rp352,61 miliar (1,11%).
Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 36,32 triliun atau naik 12,13 persen dengan jumlah nasabah sebesar 3,2 juta. Sejalan dengan pertumbuhan kinerja BNI Syariah yang positif, kinerja BNI Syariah di kota Mataram juga terus meningkat. Alhamdulillah hal ini membuktikan kehadiran BNI Syariah diterima baik oleh warga Lombok.
BNI Syariah memiliki 2 kantor cabang di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu Kantor Cabang Mataram yang berlokasi di Jl. Pejanggik No. 23 Mataram dan Kantor Cabang Cakranegara di Jl. Pancausaha No. 8 Mataram.
Per Juni 2019, aset BNI Syariah Mataram dan Cakranegara total mencapai Rp 534 miliar dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp 282 miliar dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 535 miliar.
Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,94% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, fasilitas 24 jam BNI Call (021-1500046), SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu 349 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 1.746 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah. *
Campaign #Pilihcarabaiknya
Saat ini BNI Syariah menggunakan campaign #pilihcarabaiknya sebagai komitmen untuk terus memberikan kebaikan bagi stakeholdersnya, dimana dalam hidupnya manusia dihadapkan dengan berbagai #pilihcarabaiknya sejak membuka mata di pagi hari hingga kemudian beristirahat di malam hari, sepanjang hidupnya manusia harus menentukan pilihan yang terbaik bagi hidup mereka. Melalui #pilihcarabaiknya, BNI Syariah ingin memperluas cakupan pasar dan menjangkau masyarakat yang lebih umum terutama milenial. Diharapkan bahasa komunikasi ini lebih mudah dimengerti dan langsung berkorelasi dengan target, salah satunya segmen milenial. Disini, BNI Syariah memberikan pandangan bahwa dari dua atau lebih pilihan yang baik, apapun pilihannya, cara baiknya bersama dengan BNI Syariah. Tidak hanya memilih produknya melainkan #pilihcarabaiknya untuk senantiasa berHasanah dalam kebaikan dunia dan akhirat.
Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.
Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.*
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat**
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Bisnis: Dhias Widhiyati; Direktur Kepatuhan dan Risiko: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan dan Operasional: Wahyu Avianto; SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan: Iwan Abdi.
*) belum efektif, masih proses persetujuan OJK
**) belum efektif, masih dalam proses fit & proper test
PR/Rino/Epung