Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris menyebutkan bahwa ekonomi daerah itu dipacu oleh industri sawit atau minyak kelapa sawit (CPO).
“Jika ingin menghentikan perekonomian Sulbar, sebenarnya mudah saja. Hentikan perkembangan industri kelapa sawit,” kata Muhammad Idris,
Industri kelapa sawit mulai menjadi penggerak dan penopang ekonomi di Sulawesi Barat sejak tahun 1987, melalui program perkebunan Inti Rakyat atau PIR-Trans.
Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh Dinas Perkebunan Sulawesi Barat, hingga 2018 jumlah perusahaan kelapa sawit di Sulbar mencapai 17 perusahaan dengan luasan lahan perkebunan mencapai 79 ribu hektare.
Industri kelapa sawit juga berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, terutama bagi masyarakat dengan jenjang pendidikan yang rendah.
Hingga saat ini sawit telah menggantikan peran komoditas karet yang sebelumnya mendominasi perekonomian di Sulbar.