Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 887.603 ton untuk menghadapi musim tanam (MT) Oktiber – Maret 2019-2020.
“Stok itu 2 – 3 kali lipat lebih banyak dari ketentuan stok minimum pemerintah yang sebesar 330.711 ton,” ujar.Direktur Teknik & Pengembangan Petrokimia Gresik, Arif Fauzan di Medan, Kamis.
Dia mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengunjungi Sumut untuk melihat langsung dan memastikan sekaligus mengawasi secara langsung penyaluran pupuk bersubsidi di Sumut.
Dia menjelaskan, stok itu masing – masing pupuk urea 70.411 ton, ZA 131.063 ton, SP-36 199.470 ton, NPK Phonska 459.000 ton dan organik Petroganik 27.659 ton.
“Untuk penyaluran pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.47/2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2019,” ujar Arif.
Dia menjelaskan, dalam Permentan tersebut, alokasi pupuk bersubsidi 2019 yang harus disalurkan oleh holding Pupuk Indonesia adalah 8,87 juta ton.
Dari jumlah itu, Petrokimia Gresik mendapatkan alokasi atau kewajiban pernyaluran sebesar 5,24 juta ton.
“Hingga pekan ini, Petrokimia Gresik sudah menyalurkan 4,72 juta ton atau 90 persen dari alokasi 5,24 juta ton tersebut,” ujar Arif.