Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta rencana PT Pertamina (Persero) membangun kilang senilai Rp800 triliun juga dapat mengantisipasi perubahan penggunaan energi di masa mendatang.
“Kalau bangun kilang baru harus bisa antisipasi, ke depan mungkin bukan fosil lagi. Kilang tetep ada, tapi mungkin nanti bisa juga olah kelapa sawit, sehingga B30, B50, B100 bisa diantisipasi Pertamina dengan kilang yang ada,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Dengan begitu, lanjut dia, pembangunan kilang oleh Pertamina nantinya menjadi tidak sia-sia.
“Pertamina harus lihat ke depan dengan perubahan energi, apakah nanti energi fosil masih dipakai nantinya. Kilang bisa mengarah ke biodiesel. Jadi perkembangan teknolgi dan bahan baku harus dilihat Pertamina juga,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengharapkan BUMN memiliki rencana bisnis jangka panjang yang selaras dengan pemerintah serta mengantisipasi perubahan zaman.