Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) kini sedang melakukan pemetaan persoalan yang sedang membelit masuknya investasi, sebagai komitmen mendorong masuknya investasi ke wilayah setempat.
“Kadin Jatim telah melakukan identifikasi persoalan yang selama ini membelit para pengusaha dan memetakannya sesuai dengan 10 parameter situasi kemudahan dalam berbisnis. Dari pemetaan itu, akan dilakukan evaluasi yang nantinya dijadikan acuan dalam menentukan program kerja Kadin Jatim selama lima tahun ke depan,” kata Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Sabtu.
Ia menga pemetaan dilakukan karena banyaknya keluhan yang dilaporkan ke Kadin Jatim, dan ternyata mayoritas sebagian besar adalah persoalan perizinan, seperti lamanya perizinan, rumitnya perizinan dan banyaknya meja yang harus dilalui dalam memperoleh ijin. Ini terjadi utamanya di daerah.
“Walaupun Pemprov Jatim telah mencanangkan perizinan satu atap, tetapi pada kenyataannya di daerah banyak yang tidak mengindahkan. Untuk itu, kami mencarikan solusi dan berusaha menjembatani dengan seluruh pihak terkait,” katanya.
Hasil pemetaan, kata dia, Kadin dan Pemprov Jatim akan membuat roadmap kemudahan usaha untuk menjaga iklim investasi berjalan dengan baik, mulai dari pemerintah provinsi dan daerah hingga pusat dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
“Langkah ini dilakukan guna meminimalisir persoalan yang selama ini menjadi momok bagi industri dan investor yang akan berusaha di Jatim,” tuturnya