Transformasi teknologi juga hadir di dunia musik. Evolusi musik terjadi, sudah tidak ada lagi kaset, DVD, MP3, kini hanya tersisa untuk para kolektor. Untuk yang terbaru nyaris sudah memproduksi bahkan tokonya pun sudah tidak ada lagi. Semua sudah beralih ke iTunes, Apple Music, Spotify dan yang paling banyak digunakan di Indonesia, Joox.
Evolusi musik juga terasa lebih cepat saat terjadi transformasi digital terlebih ketika pandemi Covid 19. Dampak besar terhadap hampir semua profesi dan pekerja di bidang kreatif termasuk para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan di antaranya para musisi.
Sehingga para musisi pun harus memahami literasi digital sebagai penyemangat mereka untuk terus berkarya secara kreatif di tengah masa transisi menuju tatanan kenormalan baru. Termasuk Rio Silaen, founder Voice of Indonesia sekaligus mentor ajang pencarian bakat seperti Indonesian Idol, Rising Star dan X Factor.
“Kursus musik ditutup padahal hidup harus terus berjalan. Kita semua harus mengikuti kalau dulu analog jadi digital. Akhirnya para musisi pun berpikir untuk tetap bisa mendatangkan income. Di tengah pandemi ini mereka menjadi seorang kreator konten atau sebagai pengajar. Akhirnya para musisi Indonesia berusaha untuk mentransfer pengetahuan mereka dalam bidang musik lewat Zoom meeting,” jelasnya saat menjadi Key Opinion Leader pada webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (20/9/2021).
Aktivitas zoom meeting mungkin tidak hanya dilakukan di dunia formal, di dunia non formal pun dilakukan. Belajar mengajar musik dari dari mereka yang menerjunkan diri mereka sebagai pelatih.
Menurut Rio tidak semua orang bisa mengajar, tidak semua bisa menjadi guru vokal. Di seni lain juga begitu, tidak semua penari bisa menjadi koreografer jadi memang dibutuhkan kemampuan khusus untuk akhirnya bisa menjadi pengajar. Akibat pandemi ketidakbisaan itu membuat semua musisi belajar bagaimana menjdi pengajar.
“Saya yang biasa mengajar pun harus butuh penyesuaian lagi untuk mengajar dari jarak jauh menggunakan teknologi. Bagaimana setiap harinya bertemu dengan banyak orang yang untuk mengajar tentu banyak tantangan yang dihadapi. Semua orang belajar hal baru di saat Pandemi ini,” ungkap Rio.
Namun, dia menyadari, sisi positifnya dari pengajaran jarak jauh ini. Semakin banyak murid yang bisa dilatih serta cakupan lokasi murid yang sangat luas. Rio mengaku dulu, ketika mengajar dalam sehari hanya bisa mengajar 10 orang tetapi sekarang dalam sehari dia mengajar 70 -100 orang dengan menggunakan zoom meeting.
Hal positif lain untuk keuntungan ketika sudah bermigrasi ke dunia digital, musisi dapat mengakses dunia musik tanpa batas. Banyak cara mengakses musik memudahkan kita hingga menjadi lebih praktis dan ekonomis. Dapat menggali dan menambah pengetahuan dengan sangat luas dan interaksi sosial yang sangat universal. Kemudian musisi juga kini dapat mengaktualisasikan diri dan memasarkan hasil karya atau kreativitas kepada dunia luar tanpa batas dan ruang waktu.
Webinar juga menghadirkan pembicara Devie Rahmawati (Peneliti dan dosen Universitas Indonesia), Ricco Antonius (Founder Patris Official Store), Asep Suhendar (Relawan TIK Indonesia), dan Katherine Jioe (Pebisnis Online)