Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengajak para santri, khususnya peserta Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Kabupaten Rembang, untuk menguasai dan mempraktikkan cara efisien dalam mempromosikan produk ekonomi kreatif.
Era digital menjadi keniscayaan, dan santri diharapkan dapat menguasai ilmu digital serta mendalami ekosistem ekonomi digital. Sandiaga Uno memotivasi mereka dengan kata-kata, “Tahu saja tidak cukup, kita harus bertindak. Ingin saja tidak cukup, kita harus bergerak.” Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mendukung para santri menuju digitalpreneur.
Santri Digitalpreneur Indonesia juga memiliki potensi besar dalam menciptakan konten Islami yang edukatif dan inspiratif, mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Hal ini merupakan respons terhadap transformasi ekonomi menuju digital yang memiliki dampak positif dan negatif.
Dalam program Santri Digitalpreneur, para santri diberikan ilmu digitalisasi dan tren terkini untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing mereka. Namun, baru 20 persen dari lima juta santri yang ada di lebih dari 28 ribu pondok pesantren di Indonesia yang terlibat. Sandiaga Uno berharap bisa mencapai 70-80 persen dalam dua tahun ke depan dengan kolaborasi dan menghilangkan egosektoral.
Sandiaga Uno juga mempromosikan dua produk UMKM, yaitu peci Goni milik Amanu dan makanan ringan ‘Tela Chips’ milik Dian Fajrun Akmal. Produk peci Goni diciptakan dari limbah goni selama masa pandemi COVID-19, menciptakan nilai jual dari limbah tersebut. Ini adalah contoh nyata bagaimana UMKM bisa berinovasi dan beradaptasi.