Cargill telah meresmikan lini produksi kakao baru di pabrik pengolahannya di Gresik, Indonesia, sebagai bagian dari pemutakhiran fasilitas tersebut. Lini baru ini diharapkan dapat memperkuat daya saing pelanggan di sektor layanan pangan, terutama dalam kategori bakery, es krim, produk cokelat, dan minuman ala café.
Dalam peresmian ini, Francesca Kleemans, Managing Director Cargill Food Solutions Asia Tenggara, menyampaikan bahwa kakao dan cokelat merupakan bahan populer dalam produk bakery, es krim, dan minuman ala café. Ia menambahkan bahwa Cargill memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, permintaan konsumen Asia terhadap kategori makanan tersebut akan meningkat pesat. Kenaikan ini dipicu oleh tren konsumsi yang semakin mengarah pada pengalaman multisensori, permintaan makanan yang lezat namun sehat, serta pola konsumsi yang bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil studi konsumen Cargill yang tertuang dalam TrendTracker® 2024, konsumen di Asia Pasifik memiliki dorongan kuat untuk mencoba makanan dengan cita rasa, aroma, dan tekstur unik. Selain itu, meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan juga membuat konsumen mencari produk pangan yang sesuai dengan prinsip dan nilai pribadi mereka. Lini produksi kakao baru di Gresik ini dirancang untuk menghasilkan solusi kakao khusus dengan tingkat penyesuaian yang lebih tinggi, sehingga mampu menciptakan produk kakao bubuk dan kakao massa (cocoa liquor) dengan profil rasa unik yang sesuai dengan preferensi beragam konsumen Asia.
Francesca menambahkan bahwa investasi Cargill ini akan menetapkan standar baru di industri kakao dan cokelat dalam hal inovasi dan daya saing produk, terutama untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Asia. Dengan teknologi manufaktur terbaru dan fasilitas penelitian serta pengembangan (R&D) yang canggih, lini baru ini memungkinkan terobosan dan inovasi baru serta mempercepat ekspansi pasar. Dalam situasi rantai pasokan global yang penuh tantangan, strategi near-shoring—memindahkan aktivitas bisnis lebih dekat ke pasar—menjadi sangat penting. Strategi ini membantu pelanggan mempertahankan ketersediaan pasokan dan daya saing produk, yang merupakan bagian dari solusi Cargill ‘Asia untuk Asia.’
Untuk menandai peresmian ini, Cargill meluncurkan beberapa produk baru, termasuk dua varian kakao bubuk Gerkens® dan varian kakao massa Cargill® Craft. Gerkens® Max80 adalah kakao bubuk dengan warna cokelat gelap dan rasa yang kaya, sementara Gerkens® Max78 menghadirkan rasa kakao kuat dengan sentuhan roasted yang lembut. Varian kakao massa Cargill® Craft mencakup Cargill® AFB10 dengan rasa buah tropis, Cargill® ASA00 yang menawarkan rasa cokelat pahit manis, dan Cargill® ASM00 dengan cita rasa roasted dan sentuhan buah.
Cargill terus meningkatkan upaya untuk menjadi mitra utama bagi pelanggan di sektor manufaktur makanan, layanan makanan, dan ritel. Dengan memanfaatkan rantai pasokan dari hulu ke hilir, perusahaan ini memperkuat kemampuannya untuk memberikan solusi bernilai tambah, terutama untuk kategori bakery, es krim, dan produk cokelat. Investasi di fasilitas Gresik menjadi pusat inovasi penting bagi Cargill di Asia, didukung oleh Cargill Cocoa Development Centre yang telah beroperasi sejak November lalu.
Sebagai salah satu penyedia solusi pangan terlengkap, portofolio produk Cargill tidak hanya mencakup kakao dan cokelat, tetapi juga lemak nabati khusus, pemanis, dan berbagai bahan lainnya. Dengan didukung oleh 16 fasilitas produksi canggih di Asia serta fasilitas inovasi di Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, dan Indonesia, Cargill terus meningkatkan kemampuannya untuk menyediakan solusi komprehensif “dari Asia untuk Asia.” Ini mencakup pengadaan pasokan, wawasan pasar, produksi, hingga inovasi yang bertujuan melayani pelanggan baik di Asia maupun di luar wilayah tersebut.
Epung