Saat ini ada 196,7 juta pengguna internet yang aktif atau lebih dari separuh penduduk Indonesia melek digital. Jumlah tersebut diketahui meningkat sebanyak 8,9 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 171 juta jiwa pengguna. Di antara pengguna internet di Indonesia yang semakin tinggi, kejahatan di ruang digital pun ikut mengkhawatirkan.
Tantangan di ruang digital semakin besar dengan kehadiran konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, hingga radikalisme berbasis digital. “Kita sebagai orang tua tak ingin anak hanyut di dunia digital. Tapi juga aktif, bertanggung jawab dan memiliki sosial skills yang baik di masyarakat,” ujar Diena Haryana, Founder SEJIWA Foundation saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jum’at (3/9/2021).
Di sinilah ada peran penting orang tua untuk membimbing anak di tengah pesatnya perkembangan era digital. Orang tua bisa memulainya dengan melakukan gaya komunikasi yang asertif, artinya tidak pasif namun juga tidak cenderung agresif dengan banyak melarang dan marah kepada anak. Sebab bila orang tua agresif dan marah-marah, anak malah akan meninggalkan orang tua dan pergi ke dunia daring.
Terlebih, ada ancaman pornografi anak yang bisa disusupi sebab anak terlalu asik dengan gawainya. Pornografi diketahui akan merusak perkembangan otak anak, membuat anak kecanduan dan lebih bahaya dari narkoba. Dia pun memberikan saran agar orang tua menerapkan zona bebas gawai untuk anak di rumah, sehingga anak terbiasa berinteraksi dengan anggota keluarganya. Zona benas gawai ini beberapa di antaranya di ruang makan dan ruang tidur.
“Harus ada ruang bebas gawai, biasakan hadir di meja makan, mengizinkan mereka untuk curhat dan saling menghibur atau selesai makan malam orang tua bisa mengajak anak main game bersama,” kata Diena.
Orangtua juga diajak untuk hadir dan menjadi contoh terlebih dahulu. Ketika di rumah misalnya, ketika bicara memandang wajah mereka. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menjadi teman bagi anak, membuat rencana yang asik misalnya masak bareng, dengan begitu orang tua akan menjadi nomor satu yang ada dibenak anak. Sehingga saat ada orang yang mendekati anak mereka tidak akan terkena bujukan para predator online, sebab mereka akan bercerita karena orang tua jadi yang pertama di pikiran mereka.
Saran lainnya untuk melindungi dan menjaga keamanan anak saat berinternet adalah orang tua perlu melek digital terlebih dahulu, serta memahami aturan konten untuk anak-anak.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini ada beberapa nara sumber lainnya yang ikut hadir salah satunya yaitu Indra Brasco, seorang Dadpreneur, Cyntia Jasmine, Founder GIFU, dan Efrizal Zaida, Praktisi & Dosen di STT Nurul Fikri.