Setelah empat tahun proses pembangunan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC), milik Pertamina mulai resmi beroperasi secara penuh, Pertamina menandatangani serah terima dari JGC, sebuah perusahaan bidang kontraktor EPC internasional asal Jepang.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang dan Project Director PT JGC, Suryadi Kresno di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, berdasarkan infromasi yang diterima Antara, Kamis.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang menjelaskan serah terima ini menandai rampungnya proyek dan PLBC akan sepenuhnya beroperasi. Di bawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Kilang Cilacap akan memproduksi lebih banyak bahan bakar minyak berkualitas standar EURO 4.
“Dengan selesainya PLBC, kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan dari 1,0 juta barrel per bulan menjadi 1,6 juta barrel per bulan, sehingga akan mengurangi impor BBM, terutama Pertamax” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ignatius, PLBC juga berdampak positif pada upaya pemerintah untuk memperkuat cadangan devisa negara dan bahkan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12 persen.